Sabtu, 26 Mei 2012

Genesa Endapan Emas Tipe Carlin | Cara Terbentuk

Yuk share ke teman

Kamu suka artikel ini?

Pada Carlin, endapan emas dalam skala regional memiliki hubungan meruang dengan
sesar naik. Endapan Carlin terbentuk pada zona patahan tersebut, atau sekitar 100
hingga 200 m pada sedimen karbonat di bawah zona patahan tersebut (Gambar 4.1).
Sedimen karbonat tersebut dan bidang patahan yang ada mengalami gerakan ke atas
dan tererosi sehingga memungkinkan bagian yang lebih dalam tersingkap. Pembentukan
kubah juga kemungkinan sebagai bagian dari kontrol regional. Roberts (1966, dalam
Berger & Bonham, 1990), menyatakan bahwa diperlukan hal lain termasuk sumber yang
spesi k emas, yaitu adanya patahan yang menyediakan akses bagi jalan masuknya
uida
miskin emas, dan kehadiran batuan karbonat dan organik karbon sebagai presipitan dari
cairan tersebut.


Menurut Radtke & Dickson (1974, dalam Berger & Bonham, 1990), endapan tipe Carlin
secara karakteristik berasosiasi dengan sesar naik yang ada pada Formasi Roberts
Mountains, meliputi lapisan tipis yang mengandung karbon, karbonat lanauan, batuan
tersilisi kasi yang berbutir halus dan jasperoid, zona oksidasi batuan di atas batuan yang
tidak teroksidasi, dan batuan yang mengalami argilisasi. Pada Carlin, tubuh bijih yang
berumur tersier akhir terbentuk sebagai hasil penggantian kalsit dan dolomit pada unit
batuan dolomit tidak murni yang termasuk anggota Formasi Roberts Mountains atas
( 250 m teratas) yang berumur Silur { Devon. Unit batuan karbonat mengalami silisi-
kasi oleh
uida.
Mineralisasi tingkat pertama terjadi pada temperatur 175 { 200 C. Pada tingkat ini,
kadar kegaraman masih setara dengan 2 hingga 4% setara NaCl dan menghadirkan antara
lain: Si, Al, K, Ba, Fe, Au, Tl, Hg, S, As, Sb dan bahan organik. Sedangkan beberapa
mineral seperti kuarsa, pirit dan serisit juga ikut terendapkan, dengan ukuran butiran
emas yang sangat halus 5 { 30 m, partikel berukuran mikro ini hanya dapat di kenali
dengan mikroskop electron, SEM. Mineral-mineral dan bijih emas tersebut terbentuk pada
zona dimana
uida naik yang di perkirakan berasal dari stok yang dangkal sepanjang
patahan dan sepanjang sistem dike yang berumur lebih tua memancar keluar melalui
batugamping Formasi Roberts Mountains yang berada di bawah batugamping Formasi
Popovich yang berumur Devon. Pada zona ini, setelah emas terendapkan, mineral logam
dasar minor akan terendapkan kemudian.
Temperatur
uida naik tersebut bisa mencapai 275 { 300 C hingga akhir dari proses
mineralisasi. Kemudian dilanjutkan dengan proses boiling, yang akan menguapkan zatzat
volatil seperti H2O, CO2 dan H2S dan di sisi lain meningkatkan kadar kegaraman
zat nonvolatil yang ada hingga mencapai setara dengan 10 hingga 15% NaCl. Kondisi
ini menyebabkan meningkatnya H2SO4 pada level yang lebih tinggi. Asam sulfur pada
tingkat tiga ini menghasilkan pencucian asam yang intensif dan oksidasi pada bijih dan
batuan yang berada dekat di permukaan. Kalsit dan dolomit yang ada mulai habis, sul-
da dan campuran organik teroksidasi, kaolinit dan anhidrit mulai terbentuk, sedangkan
silika pada tahap ini mulai terbuang dan berkurang (Gambar 4.2). Setelah melalui tahap
ini, tingkat temperatur dan kadar kegaraman mulai menurun dengan drastis yang menandakan
proses hidrotermal berakhir dan oksidasi supergen akhir berlangsung dengan baik
pada zona pencucian-alterasi pada titik yang dangkal, yang berpengaruh kepada hasil
oksidasi yang terjadi sebelumnya.
Oksidasi akibat peningkatan kadar asam sulfur yang juga berlangsung pada zona yang
sama, yaitu zona pencucian alterasi. Pengaruh lain juga terjadi pada tubuh bijih yang
dihasilkan di zona bijih utama yang lebih dalam. Zona ini meliputi bijih yang tidak
teroksidasi yang lebih dalam dan bijih yang teroksidasi pada bagian yang lebih dangkal.
Isotop oksigen dan hidrogen mengindikasikan bahwa yang paling berperan dalam hipogen
dan supergen adalah air meteorik yang memiliki rasio 34=32S yang tinggi serupa dengan
yang dijumpai pada sedimen Ordovisian. Pada sistem ini, sumber logam tidak diketahui
dengan pasti. Berdasarkan kesamaannya dengan unsur-unsur dari suatu sistem epitermal,
menyebabkan diperkirakan adanya pengaruh dari stok yang dangkal. Namun Radtke et
al. (1980, dalam Berger & Bonham, 1990), berpendapat bahwa model kimiawi yang
melibatkan pencucian logam dari perbatasan batuan karbonat dan bagian yang terletak
lebih dalam.


YOU MIGHT ALSO LIKE

0 komentar:

Posting Komentar

Advertisements

Advertisements